Rabu, 19 Agustus 2015
3. tugas AA tentang ragam media (materi biaya 1 BAB 13)
<a href="http://www.4shared.com/folder/Tl4swTrv/_online.html" target=_blank></a>
2. tugas AA Tentang Ragam Media (materi akuntansi biaya 1 bab I)
MODUL
BAB 1
AKUNTANSI
BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA
AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen memiliki 2 kesamaan, yi :
1.
Kedua tipe akuntansi tersebut merupakan
sistem pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
2.
Kedua tipe akuntansi tersebut berfungsi
sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk
pengambilan keputusan.
Perbedaan pokok antara
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen :
1.
Pemakai laporan akuntansi dan tujuan
mereka.
Akuntansi
keuangan ditujukan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar
perusahaan, untuk perusahaan besar seperti pemegang saham, kreditur, pelanggan,
para analis keuangan, karyawan dan berbagai instansi pemerintah.tujuan pemakai
luar ini adalah agar mereka dapat mengambil keputusan mengenai hubungan mereka
dengan perusahaan yang bersangkutanm.
Akuntansi
manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan
manajemen, yaitu bagi mereka yang berada dalam perusahaan. Tujuannnya adalah
untuk membuat keputusan mengenai perusahaan atau bagiannya.informasi ini
merupakan masukan yang penting bagi manajer dalam mengelola kegiatan-kegiatan
perusahaan
2.
Lingkup informasi
Akuntansi
keuangan pada umumnya menyajikan informasi mengenai perusahaan secara
keseluruhan. Lingkup yang luas yang dicakup laporan akuntansi keuangan
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan di luar perusahaan.
Lingkup
informasi akuntansi manajemen adalah terutama pada bagian-bagian perusahaan.
Hal ini sejalan dengan keputusan-keputusan manajemen pada suatu saat yang
umumnya hanya terbatas pada suatu bagian perusahaan.
3.
Fokus informasi
Fokus
informasi akuntansi keuangan adalah masa lalu untuk menggambarkan
pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen
perusahaan.
Akuntansi
manajemen berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan
selalu menyangkut masa yang akan datang, bukan masa lalu.
4.
Rentang waktu
Akuntansi
keuangan mencakup jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun, setengah tahun,
satu kuartal atau satu bulan.
Rentang
waktu untuk akuntansi manajemen adalah sangat bervariasi, dari harian,
mingguan, sampai bulanan, bahkan ada yang mencakup periode 10 tahun.
5.
Kriteria bagi informasi akuntansi
Kriteria
yang dominan untuk menilai informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan
adalah prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (seperti yang dibuat IAI dan
Bapepam).
Akuntansi
manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Kriteria
pokoknya adalah manfaat bagi manajemen. Jadi perkembangan praktik akuntansi
manajemen didasarkan pada logika dan pengalaman.
6.
Disiplin sumber
Akuntansi
keuangan hanya bersumber pada satu disiplin yaitu ilmu ekonomi.
Akuntansi
manajemen bersumber pada dua disiplin sumber yaitu ilmu ekonomi dan psikologi
sosial.
7.
Isi laporan
Laporan
akuntansi keuangan berisi informasi ringkas posisi keuangan pada tanggal
tertentu, hasil usaha, perubahan laba ditahan, dan perubahan posisi keuangan
untuk periode tertentu.
Akuntansi
manajemen menyajikan informasi rinci dan mengenai bagian tertyentu perusahaan.
8.
Sifat informasi
Informasi
yang disajikan akuntansi keuangan memerlukan ketepatan yang tinggi, karena
umumnya menyangkut ketepatan yang tinggi.
Informasi
yang disajikan oleh akuntansi manajemen berkaitan dengan informasi masa yang
akan datang, informasi ini berisi unsur taksiran yang besar.
AKUNTANSI BIAYA
MERUPAKAN BAGIAN DARI AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi biaya adalah
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produka atau jasa dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya. Proses akuntansi biaya dapat dapat ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai luar perusahaan, dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan
karakteristik akuntansi keuangan. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan
bagian dari akuntansi keuangan.
Proses akuntansi biaya
dapat ditujukan pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam
hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen.
Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi manajemen.
Biaya
Biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
4 unsur pokok dalam
definisi biaya :
a.
Biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomi.
b.
Diukur dalam satuan uang
c.
Yang telah terjadi atau yang secara
potensial akan terjadi
d.
Pengorbanan tersebut untuk tujuan
tertentu
Mengapa Informasi Biaya
Diperlukan
Akuntansi biaya
berfungsi untuk mengukur untuk mengukur pengorbanan nilai masukan guna
menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya adalah untuk
mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha.
Selain itu informasi tersebut dipakai oleh manajemen sebagai dasar untuk
merencanakan alokasi sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghsilkan
keluaran.
STRUKTUR ORGANISASI DAN
PROSES PRODUKSI SUATU PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Struktur Organisasi *
Kegiatan pokok
perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap
untuk dijual. Sehingga ada 2 fungsi, yaitu : fungsi produksi (mengolah bahan
baku menjadi produk jadi) dan fungsi pemasaran ( memasarkan produk).
Gambar 1.2 (Akuntansi
Biaya, Mulyadi) menunjukkan struktur organisasi.
Proses Produksi *
Salah satu tujuan
akuntansi biaya adalah menentukan kos produk, untuk dapat menentukannnya
akuntansi biaya harus mengikuti proses pengolahan bahan baku menjadi produk
jadi. Akuntansi biaya mencatat setiap sumber ekonomi yang dikorbankan dalam
setiap tahap pengolahan bahan tersebut.
CARA PENGGOLONGAN BIAYA
Penggolongan Biaya
Menurut Objek Pengeluaran
Nama objek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya.
Penggolongan Biaya
Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Ada 3 fungsi pokok
dalam perusahaan manufaktur, yi : fungsi produksi, pemasaran dan fungsi
administrasi dan umum. Oleh karena itu, biayanya dibagi menjadi :
1.
Biaya produksi.
Biaya-biaya
yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk
dijual.
2.
Biaya pemasaran
Biaya-biaya
yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
3.
Biaya administrasi dan umum
Biaya-biaya
untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
Penggolongan Biaya
Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai
Sesuatu yang dibiayai
dapat berupa produk atau departemen. Biaya dapat digolongkan menjadi 2, yi :
1.
Biaya langsung (direct cost)
Biaya
yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang
dibiayai. Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
2.
Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya
yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Dalam
hubungannya dengan produk, biaya ini disebut biaya overhead pabrik.
Penggolongan Biaya
Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Aktivitas
1.
Biaya variabel
Biaya
yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
2.
Biaya semivariabel
Biaya
yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini
mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
3.
Biaya semifixed
Biaya
yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
4.
Biaya tetap
Biaya
yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
Penggolongan Biaya Atas
dasar Jangka Waktu Manfaatnya
1.
Pengeluaran modal
Biaya
yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode ( biasanya periode akuntansi
adalah satu tahun kalender). Pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos
aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara
didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi.
2.
Pengeluaran pendapatan
Biaya
yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran .
pada saat terjadinya, dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan
pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
METODE PENGUMPULAN
BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi adalah
biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan
biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non
produksi, seperti kegiatan pemasaran dan administrasi dan umum.
Pengumpulan kos
produksi sangat ditentukan oleh cara produksi, dibagi menjadi 2 macam :
produksi atas dasar pesanan dan produksi massa.
Perusahaan yang
berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan kos produksinya dengan
menggunakan metode kos pesanan. Biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan
tertentu dan kos produksi persatuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi
pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk
pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Perusahaan yang
berproduksi massa, mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode kos
proses. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode
tertentu dan kos produksi persatuan produk yang dihasilkan dalam periode
tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode
tersebut dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam periode yang beersangkutan.
METODE PENENTUAN BIAYA
PRODUKSI
Full Costing
Metode penentuan kos
produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi,
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik, baik variabel maupun tetap.
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja
langsung xx
Biaya overhead pabrik
variabel xx
Biaya overhead pabrik
tetap xx
kos produksi xx
** gambar 1.3
(Akuntansi Biaya, Mulyadi)
Variable Costing
metode penentuan kos
produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel
dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja
langsung xx
Biaya overhead pabrik
variabel xx
Kos produksi xx
** gambar 1.4
(Akuntansi Biaya, Mulyadi)
PERBANDINGAN LAPORAN
LABA RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN DAGANG
Kegiatan perusahaan
dagang yi mambeli barang dagangan dari perusahaan lain dan menjual kepada
konsumen atau perusahaan manufaktur. Perusahaan ini tidak melakukan pemrosesan
dan untuk menjalankan usahanya, mengeluarkan sumber ekonomi untuk memperoleh
barang dagangan, mengeluarkan biaya administrasi dan umum serta baiay
pemasaran. Pengorbanan dibagi menjadi 3 :
1.
Pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh barang dagangan dari perusahaan lain, dikelompokkan pada “kos
penjualan”
2.
Pengorbanan sumber ekonomi untuk
kegiatan pemasaran barang dagangan, dikelompokkan pada “biaya pemasaran”
3.
Pengorbanan sumber ekonomi untuk
kegiatan selain perolehan barang dagangan dan pemasaran barang dagangan,
dikelompokkan pada “biaya administrasi dan umum”
** gambar 1.5
(Akuntansi Biaya, Mulyadi)
Kegiatan perusahaan
manufaktur terdiri dari pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan
penjualannya kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain. Ada 3 kelompok
pengorbanan sumber ekonomi : (1) pengorbanan bahan baku, (2) pengorbanan jasa
tenaga kerja, (3) pengorbanan jasa utilitas. Dalam pendekatan full costing,
pengorbanan sbb:
1.
Pengorbanan sumber ekonomi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi, dikelompokkan pada “biaya produksi”,
dirinci menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
2.
Pengorbanan sumber ekonomi untuk
kegiatan pemasaran produk jadi, dikelompokkan pada “ biaya pemasaran”
3.
Pengorbanan sumber ekonomi untuk
kegiatan selain produksi dan pemasaran produk, dikelompokkan pada “biaya
administrasi dan umum”
**gambar 1.6 (Akuntansi
Biaya, Mulyadi)
Dalam pendekatan
variable costing, berbagai pengorbanan sumber ekonomi disajikan dalam laporan
laba rugi menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan. Biaya disusun dan disajikan dalam 2 kelompok : baiay variabel dan
biaya tetap.
**gambar 1.7 (Akuntansi
Biaya, Mulyadi)
Materi Auditing II Bab 1
MODUL BAB 1
MODEL BELAJAR-MENGAJAR METODOLOGI AUDIT
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI AUDIT AWAL DAN SIKLUS TRANSAKSI
Strategi audit awal tidak diterapkan pada audit secara keseluruhan, tapi
merupakan pendekatan yang umumnya digunakan oleh auditor untuk
sekelompok asersi yang dipengaruhi oleh suatu golongan transaksi dalam
siklus transaksi tertentu.Siklus transaksi,golongan transaksi dan akun yang bersangkutan
Siklus golongan transaksi akun yang bersangkutan
Pendapatan penjualan, penerimaan kas,
Adjustment penjualan piutang usaha
Pengeluaran pembelian dan pengeluaran kas utang usaha, aktiva tetap, aktiva
Tidak berwujud
Produksi biaya produksi sediaan
Jasa personel gaji dan upah gaji dan upah
Investasi investasi sementara dan investasi investasi sementara, investasi
Jangka panjang jangka panjang
Pembelanjaan utang jangka panjang dan ekuitas utang jangka panjang, ekuitas
Pemegang saham pemegang saham
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
Ada 2 hal penting sebagai landasan pemikiran :
1. Belajar mengajar metodologi auditing memerlukan sebuah peta sistem informasi akuntansi.
2. Berbagai metodologi audit yang tercantum dalam buku teks auditing sebenarnya didasarkan pada suatu model sistem informasi akuntansi tertentu.
Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Auditing pada dasarnya merupakan audit sistematik terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keungan yang merupakan hasil sistem informasi akuntansi.
Model penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi :
1. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi
Sistem informasi akuntansi memberikan gambaran (1) bagaimana entitas melaksanakan transaksi bisnis, (2) bagaimana entitas mengolah informasi yang dihasilkan dari transaksi bisnis yang dilaksanakan.
Entitas memerlukan sistem informasi akuntansi yang efektif untuk :
a. Mengidentifikasi dan mencatat hanya transaksi sah yang dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini (asersi keberadaan atau keterjadian)
b. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi sah yang dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini (asersi kelengkapan)
c. Memberikan keyakinan bahwa aktiva dan kewajiban yang dicatat merupakan hak atau kewajiban entitas yang dihasilkan dari transaksi yang dilaksanskan entitas (asersi hak dan kewajiban)
d. Mengukur nilai transaksi dengan suatu cara yang memungkinkan dicatatnya nilai moneter semestinya untuk penyajian laporan keuangan (asersi penilaian atau alokasi)
e. Menangkap cukup rinci semua transaksi untuk memungkinkan penyajian semestinya dalam laporan keuangan, baik dalam klasifikasinya maupun pengungkapan yang diharuskan (asersi penyajian dan pengungkapan)
2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
Aktivitasnya terdiri dari :
a. Pengendalian pengolahan informasi yang mencakup : (1) otorisasi semestinya terhadap transaksi, (2) dokumen dan catatan, (3) pengecekan independen
b. Pemisahan tugas
c. Pengendalian fisik
d. Review terhadap kinerja
4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi.
Contoh Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Gambar 12.5 (Auditing 2, Mulyadi) ttg sistem penjualan tunai dalam perusahaan manufaktur
Gambar 12.6 (Auditing 2, Mulyadi) ttg salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, prosedur audit untuk pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan tunai.
Penerimaan order dari customer :
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi penerimaan kas.
2. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai
3. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
Penerimaan kas :
1. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penenmpelan pita register kas pada faktur tersebut
3. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya dengan segera ke bank
4. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi penerimaan kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi audit intern
5. Setiap hari diadakan pembacaan pita register kas oleh fungsi audit intern dan diadakan pencocokan anatara pita register kas dengan jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
6. Secara periodik diadakan rekonsiliasi bank oleh fungsi yang tidak menyelenggarakan catatan akuntansi dan tidak menerima kas.
Penyerahan barang :
1. Peneyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
Pencatatan transaksi :
1. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
2. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian dirancang untuk membuktikan efektivitas pengendalian intern. Bagan alir sistem informasi akuntansi yang sedang diperiksa dijadikan sebagai dasar dalam merancang program audit untuk pengujian pengendalian.
Penjelasan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Sistem Penjualan Tunai
Keberadaan atau keterjadian *
Melakukan pengamatan pemisahan fungsi, dimana auditor melakukan pengamatan terhadap :
1. Pemisahan fungsi penjualan dan fungsi penerimaan kas.
2. Pemisahan fungsi penerimaan kas dari fungsi penyerahan barang
3. Pemisahan fungsi akuntansi dari funsi penerimaan kas, fungsi penjualan , dan penyerahan barang.
Pilih sampel transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
Kelengkapan *
Periksa bukti penggunaan formulir faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan.
Pilih sampel faktur penjualan tunai yang diotorisasi oleh yang berwenang dan lakukan pengusutan ke dalam jurnal penjualan (tracing).
Penilaian atau alokasi *
Pilih sampel transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan terhadap :
1. Adanya otorisasi pihak berwenang dalam setiap transaksi penjualan tunai yang dilaksanakan.
2. Alam faktur penjualan tunai.
3. Pengecekan independen atas keakuratan matematik dalam faktur penjualan tunai.
Pilih sampel bukti setor bank
Pilih sampel rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien.
Kuesioner Pengendalian Intern
Kuesioner pengendalian intern merupaka alat yang digunakan auditor untuk mengumpulkan informasi tentang pengendalian intern klien dan sekaligus untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas pengendalian intern klien
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
Pengujian substantif bertujuan untuk membuktikan kewajaran jumlah moneter yang dicantumkan dalam laporan keuangan.
Model belajar mengajar perancangan program pengujian substantif ada pada gambar 12.9, yi:
1. Menentukan tujuan audit khusus yaitu yang berkaitan dengan
a. Keberadaan dan keterjadian
b. Kelengkapan
c. Hak dan kewajiban
d. Penilaian atau alokasi
e. Penyajian dan pengungkapan
2. Mendesain prosedur audit untuk pengujian substantif
3. Menyusun program audit untuk pengujian substantif, yi :
a. Prosedur audit awal
Ditempuh auditor dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi akun yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
b. Prosedur analitik
Untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif
c. Pengujian terhadap transaksi rinci
Dilakukan auditor untuk mendapatkan keandalan saldo akun yang ditentukan oleh keterjadian transaksi yang didebit dan dikreditkan serta yang ditentukan oleh ketepatan pisah batas yang digunakan untuk mecatat berbagai transaksi yang berkaitan.
d. Pengujian terhadap saldo akun rinci
Titik beratnya pada pemeriksaan bukti pendukung (vouching), pengusutan (tracing), pengamatan (observation), dan inspeksi.
e. Pemeriksaan terhadap penyajian dan pengungkapan
Dalam hal ini memerlukan pengetahuan auditor tentang prinsip akuntansi berterima umum yang berlaku untuk akun yang bersangkutan.
Langganan:
Postingan (Atom)