Rabu, 19 Agustus 2015

3. tugas AA tentang ragam media (materi biaya 1 BAB 13)

<a href="http://www.4shared.com/folder/Tl4swTrv/_online.html" target=_blank></a>

2. tugas AA Tentang Ragam Media (materi akuntansi biaya 1 bab I)



MODUL BAB 1
AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA

AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki 2 kesamaan, yi :
1.      Kedua tipe akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
2.      Kedua tipe akuntansi tersebut berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan.
Perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen :
1.      Pemakai laporan akuntansi dan tujuan mereka.
Akuntansi keuangan ditujukan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, untuk perusahaan besar seperti pemegang saham, kreditur, pelanggan, para analis keuangan, karyawan dan berbagai instansi pemerintah.tujuan pemakai luar ini adalah agar mereka dapat mengambil keputusan mengenai hubungan mereka dengan perusahaan yang bersangkutanm.
Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan manajemen, yaitu bagi mereka yang berada dalam perusahaan. Tujuannnya adalah untuk membuat keputusan mengenai perusahaan atau bagiannya.informasi ini merupakan masukan yang penting bagi manajer dalam mengelola kegiatan-kegiatan perusahaan
2.      Lingkup informasi
Akuntansi keuangan pada umumnya menyajikan informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. Lingkup yang luas yang dicakup laporan akuntansi keuangan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan di luar perusahaan.
Lingkup informasi akuntansi manajemen adalah terutama pada bagian-bagian perusahaan. Hal ini sejalan dengan keputusan-keputusan manajemen pada suatu saat yang umumnya hanya terbatas pada suatu bagian perusahaan.
3.      Fokus informasi
Fokus informasi akuntansi keuangan adalah masa lalu untuk menggambarkan pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen perusahaan.
Akuntansi manajemen berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, bukan masa lalu.
4.      Rentang waktu
Akuntansi keuangan mencakup jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun, setengah tahun, satu kuartal atau satu bulan.
Rentang waktu untuk akuntansi manajemen adalah sangat bervariasi, dari harian, mingguan, sampai bulanan, bahkan ada yang mencakup periode 10 tahun.
5.      Kriteria bagi informasi akuntansi
Kriteria yang dominan untuk menilai informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (seperti yang dibuat IAI dan Bapepam).
Akuntansi manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Kriteria pokoknya adalah manfaat bagi manajemen. Jadi perkembangan praktik akuntansi manajemen didasarkan pada logika dan pengalaman.
6.      Disiplin sumber
Akuntansi keuangan hanya bersumber pada satu disiplin yaitu ilmu ekonomi.
Akuntansi manajemen bersumber pada dua disiplin sumber yaitu ilmu ekonomi dan psikologi sosial.
7.      Isi laporan
Laporan akuntansi keuangan berisi informasi ringkas posisi keuangan pada tanggal tertentu, hasil usaha, perubahan laba ditahan, dan perubahan posisi keuangan untuk periode tertentu.
Akuntansi manajemen menyajikan informasi rinci dan mengenai bagian tertyentu perusahaan.
8.      Sifat informasi
Informasi yang disajikan akuntansi keuangan memerlukan ketepatan yang tinggi, karena umumnya menyangkut ketepatan yang tinggi.
Informasi yang disajikan oleh akuntansi manajemen berkaitan dengan informasi masa yang akan datang, informasi ini berisi unsur taksiran yang besar.
AKUNTANSI BIAYA MERUPAKAN BAGIAN DARI AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produka atau jasa dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Proses akuntansi biaya dapat dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan, dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan.
Proses akuntansi biaya dapat ditujukan pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi manajemen.
Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
4 unsur pokok dalam definisi biaya :
a.       Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
b.      Diukur dalam satuan uang
c.       Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
d.      Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
Mengapa Informasi Biaya Diperlukan
Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur untuk mengukur pengorbanan nilai masukan guna menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah satu manfaatnya adalah untuk mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha. Selain itu informasi tersebut dipakai oleh manajemen sebagai dasar untuk merencanakan alokasi sumber ekonomi yang dikorbankan untuk menghsilkan keluaran.
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSES PRODUKSI SUATU PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Struktur Organisasi *
Kegiatan pokok perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Sehingga ada 2 fungsi, yaitu : fungsi produksi (mengolah bahan baku menjadi produk jadi) dan fungsi pemasaran ( memasarkan produk).
Gambar 1.2 (Akuntansi Biaya, Mulyadi) menunjukkan struktur organisasi.
Proses Produksi *
Salah satu tujuan akuntansi biaya adalah menentukan kos produk, untuk dapat menentukannnya akuntansi biaya harus mengikuti proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Akuntansi biaya mencatat setiap sumber ekonomi yang dikorbankan dalam setiap tahap pengolahan bahan tersebut.
CARA PENGGOLONGAN BIAYA
Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran
Nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.
Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Ada 3 fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur, yi : fungsi produksi, pemasaran dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu, biayanya dibagi menjadi :
1.      Biaya produksi.
Biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
2.      Biaya pemasaran
Biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
3.      Biaya administrasi dan umum
Biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Biaya dapat digolongkan menjadi 2, yi :
1.      Biaya langsung (direct cost)
Biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2.      Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Dalam hubungannya dengan produk, biaya ini disebut biaya overhead pabrik.
Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Aktivitas
1.      Biaya variabel
Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
2.      Biaya semivariabel
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
3.      Biaya semifixed
Biaya yang tetap  untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
4.      Biaya tetap
Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
Penggolongan Biaya Atas dasar Jangka Waktu Manfaatnya
1.      Pengeluaran modal
Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode ( biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi.
2.      Pengeluaran pendapatan
Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran . pada saat terjadinya, dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, seperti kegiatan pemasaran dan administrasi dan umum.
Pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi, dibagi menjadi 2 macam : produksi atas dasar pesanan dan produksi massa.
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode kos pesanan. Biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos produksi persatuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode kos proses. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan kos produksi persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah produk yang dihasilkan dalam periode yang beersangkutan.
METODE PENENTUAN BIAYA PRODUKSI
Full Costing
Metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik variabel maupun tetap.
Biaya bahan baku                                xx
Biaya tenaga kerja langsung               xx
Biaya overhead pabrik variabel           xx
Biaya overhead pabrik tetap               xx
 kos produksi                                       xx
** gambar 1.3 (Akuntansi Biaya, Mulyadi)
Variable Costing
metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Biaya bahan baku                                xx
Biaya tenaga kerja langsung               xx
Biaya overhead pabrik variabel           xx
Kos produksi                                       xx
** gambar 1.4 (Akuntansi Biaya, Mulyadi)

PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN DAGANG
Kegiatan perusahaan dagang yi mambeli barang dagangan dari perusahaan lain dan menjual kepada konsumen atau perusahaan manufaktur. Perusahaan ini tidak melakukan pemrosesan dan untuk menjalankan usahanya, mengeluarkan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangan, mengeluarkan biaya administrasi dan umum serta baiay pemasaran. Pengorbanan dibagi menjadi 3 :
1.      Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangan dari perusahaan lain, dikelompokkan pada “kos penjualan”
2.      Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran barang dagangan, dikelompokkan pada “biaya pemasaran”
3.      Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain perolehan barang dagangan dan pemasaran barang dagangan, dikelompokkan pada “biaya administrasi dan umum”
** gambar 1.5 (Akuntansi Biaya, Mulyadi)
Kegiatan perusahaan manufaktur terdiri dari pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan penjualannya kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain. Ada 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi : (1) pengorbanan bahan baku, (2) pengorbanan jasa tenaga kerja, (3) pengorbanan jasa utilitas. Dalam pendekatan full costing, pengorbanan sbb:
1.      Pengorbanan sumber ekonomi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi, dikelompokkan pada “biaya produksi”, dirinci menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2.      Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran produk jadi, dikelompokkan pada “ biaya pemasaran”
3.      Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain produksi dan pemasaran produk, dikelompokkan pada “biaya administrasi dan umum”
**gambar 1.6 (Akuntansi Biaya, Mulyadi)
Dalam pendekatan variable costing, berbagai pengorbanan sumber ekonomi disajikan dalam laporan laba rugi menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya disusun dan disajikan dalam 2 kelompok : baiay variabel dan biaya tetap.
**gambar 1.7 (Akuntansi Biaya, Mulyadi)




Materi Auditing II Bab 1

MODUL BAB 1

MODEL BELAJAR-MENGAJAR METODOLOGI AUDIT
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI AUDIT AWAL DAN SIKLUS TRANSAKSI

Strategi audit awal tidak diterapkan pada audit secara keseluruhan, tapi merupakan pendekatan yang umumnya digunakan oleh auditor untuk sekelompok asersi yang dipengaruhi oleh suatu golongan transaksi dalam siklus transaksi tertentu.
Siklus transaksi,golongan transaksi dan akun yang bersangkutan
Siklus golongan transaksi akun yang bersangkutan
Pendapatan penjualan, penerimaan kas,
Adjustment penjualan piutang usaha
Pengeluaran pembelian dan pengeluaran kas utang usaha, aktiva tetap, aktiva
Tidak berwujud
Produksi biaya produksi sediaan
Jasa personel gaji dan upah gaji dan upah
Investasi investasi sementara dan investasi investasi sementara, investasi
Jangka panjang jangka panjang
Pembelanjaan utang jangka panjang dan ekuitas utang jangka panjang, ekuitas
Pemegang saham pemegang saham
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
Ada 2 hal penting sebagai landasan pemikiran :
1. Belajar mengajar metodologi auditing memerlukan sebuah peta sistem informasi akuntansi.
2. Berbagai metodologi audit yang tercantum dalam buku teks auditing sebenarnya didasarkan pada suatu model sistem informasi akuntansi tertentu.
Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Auditing pada dasarnya merupakan audit sistematik terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keungan yang merupakan hasil sistem informasi akuntansi.
Model penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi :
1. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi
Sistem informasi akuntansi memberikan gambaran (1) bagaimana entitas melaksanakan transaksi bisnis, (2) bagaimana entitas mengolah informasi yang dihasilkan dari transaksi bisnis yang dilaksanakan.
Entitas memerlukan sistem informasi akuntansi yang efektif untuk :
a. Mengidentifikasi dan mencatat hanya transaksi sah yang dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini (asersi keberadaan atau keterjadian)
b. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi sah yang dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini (asersi kelengkapan)
c. Memberikan keyakinan bahwa aktiva dan kewajiban yang dicatat merupakan hak atau kewajiban entitas yang dihasilkan dari transaksi yang dilaksanskan entitas (asersi hak dan kewajiban)
d. Mengukur nilai transaksi dengan suatu cara yang memungkinkan dicatatnya nilai moneter semestinya untuk penyajian laporan keuangan (asersi penilaian atau alokasi)
e. Menangkap cukup rinci semua transaksi untuk memungkinkan penyajian semestinya dalam laporan keuangan, baik dalam klasifikasinya maupun pengungkapan yang diharuskan (asersi penyajian dan pengungkapan)
2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
Aktivitasnya terdiri dari :
a. Pengendalian pengolahan informasi yang mencakup : (1) otorisasi semestinya terhadap transaksi, (2) dokumen dan catatan, (3) pengecekan independen
b. Pemisahan tugas
c. Pengendalian fisik
d. Review terhadap kinerja
4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi.
Contoh Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Gambar 12.5 (Auditing 2, Mulyadi) ttg sistem penjualan tunai dalam perusahaan manufaktur
Gambar 12.6 (Auditing 2, Mulyadi) ttg salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, prosedur audit untuk pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan tunai.
Penerimaan order dari customer :
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi penerimaan kas.
2. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai
3. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
Penerimaan kas :
1. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penenmpelan pita register kas pada faktur tersebut
3. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya dengan segera ke bank
4. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi penerimaan kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi audit intern
5. Setiap hari diadakan pembacaan pita register kas oleh fungsi audit intern dan diadakan pencocokan anatara pita register kas dengan jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
6. Secara periodik diadakan rekonsiliasi bank oleh fungsi yang tidak menyelenggarakan catatan akuntansi dan tidak menerima kas.
Penyerahan barang :
1. Peneyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
Pencatatan transaksi :
1. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
2. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian dirancang untuk membuktikan efektivitas pengendalian intern. Bagan alir sistem informasi akuntansi yang sedang diperiksa dijadikan sebagai dasar dalam merancang program audit untuk pengujian pengendalian.
Penjelasan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Sistem Penjualan Tunai
Keberadaan atau keterjadian *
Melakukan pengamatan pemisahan fungsi, dimana auditor melakukan pengamatan terhadap :
1. Pemisahan fungsi penjualan dan fungsi penerimaan kas.
2. Pemisahan fungsi penerimaan kas dari fungsi penyerahan barang
3. Pemisahan fungsi akuntansi dari funsi penerimaan kas, fungsi penjualan , dan penyerahan barang.
Pilih sampel transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
Kelengkapan *
Periksa bukti penggunaan formulir faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan.
Pilih sampel faktur penjualan tunai yang diotorisasi oleh yang berwenang dan lakukan pengusutan ke dalam jurnal penjualan (tracing).
Penilaian atau alokasi *
Pilih sampel transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan terhadap :
1. Adanya otorisasi pihak berwenang dalam setiap transaksi penjualan tunai yang dilaksanakan.
2. Alam faktur penjualan tunai.
3. Pengecekan independen atas keakuratan matematik dalam faktur penjualan tunai.
Pilih sampel bukti setor bank
Pilih sampel rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien.
Kuesioner Pengendalian Intern
Kuesioner pengendalian intern merupaka alat yang digunakan auditor untuk mengumpulkan informasi tentang pengendalian intern klien dan sekaligus untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas pengendalian intern klien
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
Pengujian substantif bertujuan untuk membuktikan kewajaran jumlah moneter yang dicantumkan dalam laporan keuangan.
Model belajar mengajar perancangan program pengujian substantif ada pada gambar 12.9, yi:
1. Menentukan tujuan audit khusus yaitu yang berkaitan dengan
a. Keberadaan dan keterjadian
b. Kelengkapan
c. Hak dan kewajiban
d. Penilaian atau alokasi
e. Penyajian dan pengungkapan
2. Mendesain prosedur audit untuk pengujian substantif
3. Menyusun program audit untuk pengujian substantif, yi :
a. Prosedur audit awal
Ditempuh auditor dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi akun yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
b. Prosedur analitik
Untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif
c. Pengujian terhadap transaksi rinci
Dilakukan auditor untuk mendapatkan keandalan saldo akun yang ditentukan oleh keterjadian transaksi yang didebit dan dikreditkan serta yang ditentukan oleh ketepatan pisah batas yang digunakan untuk mecatat berbagai transaksi yang berkaitan.
d. Pengujian terhadap saldo akun rinci
Titik beratnya pada pemeriksaan bukti pendukung (vouching), pengusutan (tracing), pengamatan (observation), dan inspeksi.
e. Pemeriksaan terhadap penyajian dan pengungkapan
Dalam hal ini memerlukan pengetahuan auditor tentang prinsip akuntansi berterima umum yang berlaku untuk akun yang bersangkutan.