Rabu, 19 Agustus 2015

Materi Auditing II Bab 1

MODUL BAB 1

MODEL BELAJAR-MENGAJAR METODOLOGI AUDIT
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI AUDIT AWAL DAN SIKLUS TRANSAKSI

Strategi audit awal tidak diterapkan pada audit secara keseluruhan, tapi merupakan pendekatan yang umumnya digunakan oleh auditor untuk sekelompok asersi yang dipengaruhi oleh suatu golongan transaksi dalam siklus transaksi tertentu.
Siklus transaksi,golongan transaksi dan akun yang bersangkutan
Siklus golongan transaksi akun yang bersangkutan
Pendapatan penjualan, penerimaan kas,
Adjustment penjualan piutang usaha
Pengeluaran pembelian dan pengeluaran kas utang usaha, aktiva tetap, aktiva
Tidak berwujud
Produksi biaya produksi sediaan
Jasa personel gaji dan upah gaji dan upah
Investasi investasi sementara dan investasi investasi sementara, investasi
Jangka panjang jangka panjang
Pembelanjaan utang jangka panjang dan ekuitas utang jangka panjang, ekuitas
Pemegang saham pemegang saham
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
Ada 2 hal penting sebagai landasan pemikiran :
1. Belajar mengajar metodologi auditing memerlukan sebuah peta sistem informasi akuntansi.
2. Berbagai metodologi audit yang tercantum dalam buku teks auditing sebenarnya didasarkan pada suatu model sistem informasi akuntansi tertentu.
Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Auditing pada dasarnya merupakan audit sistematik terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keungan yang merupakan hasil sistem informasi akuntansi.
Model penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi :
1. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi
Sistem informasi akuntansi memberikan gambaran (1) bagaimana entitas melaksanakan transaksi bisnis, (2) bagaimana entitas mengolah informasi yang dihasilkan dari transaksi bisnis yang dilaksanakan.
Entitas memerlukan sistem informasi akuntansi yang efektif untuk :
a. Mengidentifikasi dan mencatat hanya transaksi sah yang dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini (asersi keberadaan atau keterjadian)
b. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi sah yang dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini (asersi kelengkapan)
c. Memberikan keyakinan bahwa aktiva dan kewajiban yang dicatat merupakan hak atau kewajiban entitas yang dihasilkan dari transaksi yang dilaksanskan entitas (asersi hak dan kewajiban)
d. Mengukur nilai transaksi dengan suatu cara yang memungkinkan dicatatnya nilai moneter semestinya untuk penyajian laporan keuangan (asersi penilaian atau alokasi)
e. Menangkap cukup rinci semua transaksi untuk memungkinkan penyajian semestinya dalam laporan keuangan, baik dalam klasifikasinya maupun pengungkapan yang diharuskan (asersi penyajian dan pengungkapan)
2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
Aktivitasnya terdiri dari :
a. Pengendalian pengolahan informasi yang mencakup : (1) otorisasi semestinya terhadap transaksi, (2) dokumen dan catatan, (3) pengecekan independen
b. Pemisahan tugas
c. Pengendalian fisik
d. Review terhadap kinerja
4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi.
Contoh Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Gambar 12.5 (Auditing 2, Mulyadi) ttg sistem penjualan tunai dalam perusahaan manufaktur
Gambar 12.6 (Auditing 2, Mulyadi) ttg salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, prosedur audit untuk pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan tunai.
Penerimaan order dari customer :
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi penerimaan kas.
2. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai
3. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
Penerimaan kas :
1. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penenmpelan pita register kas pada faktur tersebut
3. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya dengan segera ke bank
4. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi penerimaan kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi audit intern
5. Setiap hari diadakan pembacaan pita register kas oleh fungsi audit intern dan diadakan pencocokan anatara pita register kas dengan jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
6. Secara periodik diadakan rekonsiliasi bank oleh fungsi yang tidak menyelenggarakan catatan akuntansi dan tidak menerima kas.
Penyerahan barang :
1. Peneyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
Pencatatan transaksi :
1. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
2. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian dirancang untuk membuktikan efektivitas pengendalian intern. Bagan alir sistem informasi akuntansi yang sedang diperiksa dijadikan sebagai dasar dalam merancang program audit untuk pengujian pengendalian.
Penjelasan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Sistem Penjualan Tunai
Keberadaan atau keterjadian *
Melakukan pengamatan pemisahan fungsi, dimana auditor melakukan pengamatan terhadap :
1. Pemisahan fungsi penjualan dan fungsi penerimaan kas.
2. Pemisahan fungsi penerimaan kas dari fungsi penyerahan barang
3. Pemisahan fungsi akuntansi dari funsi penerimaan kas, fungsi penjualan , dan penyerahan barang.
Pilih sampel transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
Kelengkapan *
Periksa bukti penggunaan formulir faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan.
Pilih sampel faktur penjualan tunai yang diotorisasi oleh yang berwenang dan lakukan pengusutan ke dalam jurnal penjualan (tracing).
Penilaian atau alokasi *
Pilih sampel transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan terhadap :
1. Adanya otorisasi pihak berwenang dalam setiap transaksi penjualan tunai yang dilaksanakan.
2. Alam faktur penjualan tunai.
3. Pengecekan independen atas keakuratan matematik dalam faktur penjualan tunai.
Pilih sampel bukti setor bank
Pilih sampel rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien.
Kuesioner Pengendalian Intern
Kuesioner pengendalian intern merupaka alat yang digunakan auditor untuk mengumpulkan informasi tentang pengendalian intern klien dan sekaligus untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas pengendalian intern klien
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
Pengujian substantif bertujuan untuk membuktikan kewajaran jumlah moneter yang dicantumkan dalam laporan keuangan.
Model belajar mengajar perancangan program pengujian substantif ada pada gambar 12.9, yi:
1. Menentukan tujuan audit khusus yaitu yang berkaitan dengan
a. Keberadaan dan keterjadian
b. Kelengkapan
c. Hak dan kewajiban
d. Penilaian atau alokasi
e. Penyajian dan pengungkapan
2. Mendesain prosedur audit untuk pengujian substantif
3. Menyusun program audit untuk pengujian substantif, yi :
a. Prosedur audit awal
Ditempuh auditor dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi akun yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
b. Prosedur analitik
Untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif
c. Pengujian terhadap transaksi rinci
Dilakukan auditor untuk mendapatkan keandalan saldo akun yang ditentukan oleh keterjadian transaksi yang didebit dan dikreditkan serta yang ditentukan oleh ketepatan pisah batas yang digunakan untuk mecatat berbagai transaksi yang berkaitan.
d. Pengujian terhadap saldo akun rinci
Titik beratnya pada pemeriksaan bukti pendukung (vouching), pengusutan (tracing), pengamatan (observation), dan inspeksi.
e. Pemeriksaan terhadap penyajian dan pengungkapan
Dalam hal ini memerlukan pengetahuan auditor tentang prinsip akuntansi berterima umum yang berlaku untuk akun yang bersangkutan.

2 komentar:

  1. Lucky Club casino site - LuckyClub.live
    Lucky Club Casino · LuckyClub Online Casino · Lucky Club Casino · LuckyClub Casino · Lucky Club Casino · luckyclub Lucky Club Casino · Lucky Club Casino · Lucky

    BalasHapus
  2. MGM National Harbor casino set to reopen on May 5
    MGM 제주 출장안마 National Harbor is set to reopen on May 5, The 삼척 출장마사지 New Jersey The casino will 포항 출장마사지 reopen on 광명 출장샵 May 5, and 군산 출장마사지 MGM Resorts International will reopen on

    BalasHapus